BAB I
PENDAHULUAN
Bagi sebagian besar orang, menjaga kesehatan adalah
hal yang sangat penting. Mereka melakukan apa saja untuk menjaga kesehatan,
bahkan mengubah pola hidup dan pola makan mereka secara drastic. Tubuh yang
sehat akan dapat melakukan banyak kegiatan, seperti; bekerja, belajar,
bersosialisasi dengan orang lain, dan banyak hal lainnya. Tentu saja kita tidak
menginginkan sesuatu yang buruk atau penyakit menyerang tubuh kita.
Penyakit telah berada bersama manusia sejak zaman
dahulu. Selama berabad-abad, manusia mengira penyebabnya adalah kutukan Tuhan
atau setan. Kepercayaan ini berlaku pada zaman dahulu dan bahkan dewasa ini, di
banyak tempat di dunia ini, hal ini masih cukup luas diyakini. Namun demikin,
dengan penemuan kuman-kuman pada pertengahan abad ke-19 dan penemuan tambahan
bahwa kuman-kuman tertentu dapat menyebabkan penyakit-penyakit tertentu,
anggapan bahwa penyakit disebabkan oleh kiasa-kuasa gaib di luar kendali
manusia telah menjadi sangat goyah. Pada tahun-tahun sesudahnya telah juga
ditemukan bahwa kekurangan mineral dan vitamin dapat menyebabkan penyakit dan
kematian.
Pada pertengahan abad
ke-19 para mahasiswa kedokteran menjadi semakin sadar bahwa banyak masalah
pikiran dan perasaan dapat menyebabkan organ-organ tubuh mengalami gangguan
kerja. Hubungan pikiran dan tubuh ini akhirnya disebut “Ilmu kedokteran
psikosomatik,” suatu hubungan timbal balik dimana tubuh mempengaruhi pikiran dan
pikiran mempengaruhi tubuh.
Pada kesempatan kali
ini, kelompok diskusi kami akan membahas mengenai Multiple Personality atau
sering disebut Alter Ego. Alasan kami memilih topik ini adalah karena penyakit
ini merupakan penyakit yang sangat unik yaitu penyakit yang sangat sulit untuk
disembuhkan dan tidak memerlukan obat maupun bantuan dokter. Selain itu,
penyakit ini bukan berasal dari bakteri, virus maupun hewan, melainkan dari
dalam diri manusia itu sendiri. Alter Ego ini mulai dipopulerkan karena merupakan
topik yang sekarang ini kerap dibicarakan di lingkungan masyakarat besar.
BAB II
ISI
2.1 Teori-teori mengenai Alter Ego
Menurut
wikipedia, Alter Ego dalam bahasa latin artinya 'aku yang lain'. Merupakan
suatu penyakit dengan diri kedua yang
dipercaya berbeda daripada orang kebanyakan atau kepribadian yang sebenarnya.
Istilah Alter Ego dipakai pada awal abad ke-19 ketika gangguan pemecahan
kepribadian pertama kali dijelaskan oleh psikolog. Seseorang yang memiliki
Alter Ego dikatakan menjalani kehidupan ganda, yaitu 'aku dan aku yang lain'.
Alter
Ego dapat disebabkan oleh trauma ataupun ketakutan yang sangat besar pada masa
lalu. Misalnya, seseorang mempunyai trauma pada keramaian. Maka ketika ia
dihadapkan dengan keramaian, Alter Egonya akan mengambil alih dirinya. Sifat
Alter Ego selalu bertolak belakang dengan sifat asli seseorang. Bagi mereka
yang memiliki Alter
Ego,
maka akan terjadi sesuatu yang unik, antara dirinya dengan Alter Ego (aku yang lain) akan saling
melengkapi. Misalnya, jika seseorang memiliki sifat periang, ramah, hangat,
maka ia akan memiliki Alter Ego yang bersifat pemarah, pendiam dan dingin
terhadap orang-orang disekitarnya. Sifat Alter Ego selalu aneh dan kadang
berlebihan, jika Alter Ego muncul maka seseorang bahkan bisa marah kepada
Tuhannya sendiri atas apa yang terjadi pada dirinya, bahkan dapat melakukan
hal-hal yang irasional. Oleh karena itu, Alter Ego dikategorikan kepada jenis
penyakit psikologi. Namun kebanyakan orang yang mengidap penyakit ini tidak
menyadari bahwa dirinya mempunyai Alter Ego, kecuali orang-orang terdekatnya
yang menyadari karena perubahan sifat yang begitu drastis bahkan karakter
seseorang yang tiba-tiba hilang dan berganti.
Bagi
mereka yang Alter Egonya sudah mulai kuat, akan sangat mudah disadari karena
pada saat Alter Egonya muncul maka ia akan kehilangan kesadarannya. Berbeda
dengan mereka yang Alter Egonya lemah, ketika Alter Ego muncul, ia tidak
menyadari dan hanya merasa bahwa ia ingin melakukan hal-hal yang tidak biasa ia
kerjakan, tetapi sama sekali tidak merasa bahwa dirinya adalah 'dirinya yang
lain' karena menurutnya hanya mengikuti kata hati saja. Misalnya, ia akan
sangat ramah kepada orang lain dan bertegur sapa, tetapi ketika Alter Egonya
muncul, ia akan menjadi dingin tiba-tiba dan tidak memberi senyuman lagi.
Dalam
analisis sastra, ditemukan makna yang berbeda mengenai Alter Ego. Adalah
penggambaran karakter dalam karya-karya berbeda yang secara psikologis mirip,
atau karakter fiktif yang perilakunya, ucapan atau pikiran sengaja mewakili
penulis atau dengan jenis penampilan lain. Pengarang komik ataupun penulis
novel sering menggambarkan Alter Ego ini seperti kehidupan ganda yang banyak
dijalani oleh tokoh dalam karangan/tulisannya.
Alter
Ego dapat muncul satu menit sekali, seseorang dapat berubah-ubah sifatnya dalam
waktu yang sangat cepat. Bahkan Alter Ego dapat menjadi sifat asli seseorang
dan orang-orang disekitarnya tidak akan menyadari hal tersebut, kecuali mereka
yang memerhatikannya. Dan Alter Ego juga dapat muncul dalam waktu yang jarang
dan lama, ia dapat muncul dalam waktu setahun sekali.
Ciri –ciri umum orang yang mengalami
Alter Ego :
1.
Perilakunya sering sekali berubah-ubah (sadar dan
tidak disadari, kebanyakan tidak disadari olehnya dan oleh orang disekitarnya).
2.
Emosi naik turun (sering terjadi karena perubahan
sifat).
3.
Merasa kehilangan waktu (terjadi kepada pengidap Alter
Ego yang sudah kuat, ia akan mengalami amnesia/lupa ingatan. Ia lupa dengan apa
yang terjadi ketika Alter Egonya muncul).
4.
Gangguan-gangguan
yang terjadi pada pengidapnya tidak disebabkan karena efek psikologis dari
substansi, seperti alkohol, obat-obatan, atau karena kondisi media seperti
demam.
5.
Pengidapnya
memiliki ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berhubungan
dengan dirinya.
Terkadang
bagi mereka yang telah menyadari bahwa dirinya memiliki Alter Ego, menganggap
bahwa hal tersebut mengasyikan. Karena mereka dapat berbicara langsung dengan
Alter Egonya sendiri, bukan berarti mereka gila melainkan mereka berbicara
dengan diri mereka yang lain. Namun kejadian semacam ini masih terbilang
minoritas dan tidak banyak yang dapat melakukannya.
Cara Menciptakan Alter Ego
Beberapa tokoh paling penting dan
istimewa dalam sejarah telah menciptakan alter ego (aku yang kedua) untuk
beragam tujuan. Alter ego yang baik bisa menjaga identitas Anda yang sebenarnya
tetap menjadi rahasia atau membantu Anda memilah secara mental pendapat-pendapat
dan tindakan-tindakan yang sulit. Apakah Anda superhero amatir yang ingin
menyembunyikan kepribadian asli yang lembut atau penulis subversif yang ingin
melindungi reputasi dari serangan masyarakat yang tidak siap menerima visi
Anda, alter ego bisa menjadi penting untuk membantu Anda mencapai tujuan-tujuan
Anda. Panduan ini akan membantu Anda menyesuaikan alter ego Anda dengan situasi
yang unik.
Cara Merancang Persona Baru Anda :
1.
Tentukan tujuan alter ego
Anda. Mengapa Anda menciptakan seorang alter ego? Tujuan apa yang ingin
Anda capai? Apakah Anda menciptakan alter ego untuk bersenang-senang atau untuk
tujuan yang serius? Jawaban pertanyaan-pertanyaan ini akan mempengaruhi
keputusan Anda dalam membuat alter ego. Contohnya, bila Anda mencoba membuat
nom de plume (alias) identitas Anda tidak tampil pada hasil karya seni yang
akan dianggap kontroversial, Anda mungkin perlu menciptakan nama palsu saja.
Namun, bila Anda seorang musisi Anda Anda ingin memperluas kreatifitas Anda
dengan mengadopsi persona baru yang mengejutkan, Anda mungkin perlu membuat
cerita dan kepribadian detil untuk karakter Anda. Bandingkan ambisi Anda pada
tujuan Anda saat membuat alter ego. Umumnya, tidak ada alter ego yang
direncanakan terlalu berlebihan. Selama Anda tidak mengaburkan garis mental
antara alter ego dan diri Anda yang sebenarnya, Anda bebas untuk menciptakan
alter ego sedetil yang Anda rasa cocok.
2.
Berikan alter ego Anda kepribadian dan
suara. Sifat alter ego yang paling penting adalah kepribadiannya – cara
dia berbicara dan bertindak. Seringkali alter ego dilengkapi dengan sifat yang
tidak dimiliki penciptanya. Dengan menjadi alter egonya, penciptanya bisa
berusaha untuk mengatasi kesulitan yang disebabkan oleh kekurangan pada
kepribadiannya. Misalnya, Anda biasanya kaku dan pemalu, Anda Anda bisa menjadi
alter ego yang sombong, percaya diri ketika Anda berada di pesta penuh dengan
orang-orang yang tidak Anda kenal.
3.
Berikan alter ego Anda penampilan yang
berbeda. Penampilan karakter harus sesuai atau melengkapi kepribadiannya.
Misalnya, bila alter ego Anda tokoh yang luar biasa seperti makhluk angkasa
luar atau pahlawan super, Anda mungkin perlu merancang kostum yang berlebihan
yang menunjukkan status manusia supernya. Bila Anda berencana untuk bersembunyi
di balik alter ego Anda dalam kehidupan nyata simpan penampilan Anda dalam
pikiran Anda ketika merancang karakter Anda. Pastikan Anda bisa mengimitasi
secara realistis karakter Anda dengan berganti pakaian,
menggunakan makeup, dll. Bila Anda seorang pesumo profesional dengan berat
badan 200kg, alter ego berupa peretas komputer yang kurus mungkin harus tetap
tinggal berada di alam fiksi saja.
4.
Ciptakan cerita latar belakang yang
cocok untuk alter ego Anda. Karakter-karakter jarang ada dalam kekosongan
kreatifitas. Memberikan alter ego Anda sejarah pribadi yang menarik (juga
cocok) bisa memberi rasa realistis pada penampilan dan kepribadiannya. Itu juga
bisa membantu Anda menentukan hal-hal ini bila Anda bermasalah memikirkan ide
yang baik. Cerita latar belakang Anda bisa tidak jelas atau detil. Bisa biasa
saja atau luar biasa. Tidak ada pilihan yang "benar" ketika merancang
suatu cerita latar belakang – hanya yang logis yang merefleksikan penampilan
dan kepribadian karakter tersebut. Ketika menulis cerita alter ego Anda,
tanyakan diri Anda pertanyaan-pertanyaan seperti: Darimana asal alter ego? Seperti
apa hidupnya? Pengalaman-pengalaman apa yang membentuknya? Siapa yang dia kenal
dan dengan siapa saja dia menjalin hubungan?
5.
Pikirkan nama yang cocok. Ini
adalah bagian paling menyenangkan dari seluruh proses! Nama yang bagus yang
menarik bisa membuat alter ego yang hanya sekedar menarik
menjadi ikon. Buat daftar nama, termasuk ide-ide yang Anda pikir
konyol atau tidak pantas – bisa saja membawa Anda ke arah nama yang benar-benar
menginspirasi. Pikirkan nama-nama yang cocok dengan tujuan alter ego Anda.
Seringkali, nama alter ego akan merefleksikan peran atau kepribadiannya. Trik
umum lainnya adalah memilih nama yang berhubungan dengan nama Anda sendiri.
Alter ego Anda bisa berupa permainan huruf dari nama Anda sendiri atau kata
atau frase (seperti dalam buku serial Harry Potter, penjahat utamanya
menggunakan nama aslinya, Tom Marvolo Riddle, to spell the anagram "I am
Lord Voldemort.") Bisa merujuk secara implisit pada nama asli Anda
(Jennifer Lopez, misalnya menggunakan nama J.Lo atau Lola.)
6.
Lengkapi detil-detil kecil tentang alter
ego Anda. Beri karakter Anda tersebut kedalaman tertentu dengan memberikan
dia sifat yang unik dan spesifik. Manusia sebenarnya memiliki sifat-sifat dan
kebiasaan yang aneh, jadi karakter Anda akan terlihat lebih nyata bila dia juga
memilikinya. Anda mungkin ingin memilih detil yang cocok dengan peran atau
kepribadian Anda - alter ego berupa seorang tentara bayaran yang ubanan mungkin
berjalan agak pincang karena luka lama yang tidak jelas. Sebaliknya, Anda
mungkin ingin memilih sifat yang kontras secara menarik dengan latar belakang
yang Anda berikan pada karakter Anda. Misalnya, Anda bisa memberikan karakter
tentara bayaran tadi antusiasme kekanak-kanakan akan
permainan tiddlywinks. Alter ego yang baik, seperti orang yang sebenarnya,
seringkali rumit dan sering kali berlawanan.
2.2 Masalah yang sedang
dihadapi di masyarakat
Belakangan ini,
masyarakat banyak membicarakan masalah bipolar atau dapat disebut juga Alter
Ego. Hal ini terjadi dengan ditandai perubahan mood yang sangat ekstrim seperti
berupa depresi dan mania. Setiap orang pada
umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati
yang buruk (mood low). Akan tetapi , seseorang yang menderita Alter Ego memiliki mood swings yang
ekstrim yaitu pola perasaan yang mudah berubah secara drastis.
Suatu ketika, seorang pengidap bipolar disorder bisa
merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun, ketika mood-nya berubah
buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai
keinginan untuk bunuh diri (depresi). Dahulu, penyakit ini disebut dengan “manic-depressive”.
Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania atau,
jika ringan,hypomania .
Individu yang mengalami mania juga sering mengalami depresi, atau gejala, atau campuran
dimana kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama. Hal ini biasanya dipisahkan oleh periode “normal” suasana hati (mood) , tetapi, dalam
beberapa depresi, individu dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat, yang
dikenal sebagai “rapid-cycle”. Banyak hal ekstrim yang kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikotik seperti
delusi dan halusinasi . Hal ini biasanya mulai dengan
tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan
depresi cenderung berlangsung lebih lama.
Adapun gejala Alter Ego yang
sering dialami opleh penderitanya yaitu sakit kepala hebat dan hampir pingsan
yang sering kali dilaporkan sebagai gejala yang terjadi tepat sebelum
perpindahan personality terjadi. Tanda lain adalah periode lupa terhadap waktu
saat orang lain melaporkan penderita berlaku rasional jika berbeda dari dirinya
sendiri dalam waktu normal.
Berikut adalah beberapa contoh
kasus yang terkenal berkaitan dengan Alter Ego. Salah satunya adalah cerita
khayalan dr. Jekyll dan Tn. Hyde, kasus lain adalah seorang wanita Amerika,
bernama Eve White, yang kasusnya didramatisir dalam film The Three Faces of Eve. Eve White adalah seorang wanita biasa yang
sudah pensiun yang diterapi karena mengalami sakit kepala hebat dan keadaan
tidak sadarkan diri. Dalam sebuah sesi, ia meletakkan tangannya ke kepala,
melihat ke terapis dengan senyuman sembrono dan ceria, dan mengatakan “Hai,
dok” dengan suara riang. Seluruh personalitynya berubah menjadi orang yang
ekstrover dan ceria. Ia menyebut dirinya sendiri sebagai Eve Black, berbicara
begitu saja tentang Eve White dan masalahnya, selalu menyebut dirinya sebagai
orang ketiga, berikutnya muncul personality ketiga, yang merupakan kombinasi
dari Eve White dan Eve Black.
Penyebab terjadinya Alter Ego
pada kebanyakan orang adalah suatu upaya ekstrem untuk menyelesaikan konflik
yang dalam antara apa yang dianggap oleh penderita sebagai perilaku yang
diizinkan dan tidak diizinkan.
2.3 Solusi untuk masalah berkaitan dengan Alter Ego
Cara
menyembuhkan Alter Ego :
1.
Menghancurkan Alter Ego dan memunculkan sifat aslinya
(yang mendominasi)
2.
Menggabungkan keduanya menjadi sifat asli. Biasanya
seseorang akan memiliki kelebihan saat menggabungkan dua sifat ini. Misalnya,
Alter Egonya pintar dalam hitungan dan sifat aslinya pandai berbicara, maka ia
akan memiliki kedua sifat tersebut.
3.
Dengan cara
terapi. Karena kasusnya jarang, tidak ada pedoman terapi pasti jika muncul
personality multiple. Terkadang diterapi oleh sugesti hipnotik untuk
memperkenalkan model perilaku yang baru, yang lebih bermanfaat. Namun,
menyakinkan pasien bahwa memecah personalitynya adalah sesuatu yang tidak perlu
karena kualitas dari seluruh personalitynya dapat diterima, ini mungkin
merupakan cara terbaik untuk mendorong penggabungan personality.
No comments:
Post a Comment